Hard-disk Portabel Tangguh Dari Sony Bagi Para Profesional

Hard-disk Portabel Tangguh Dari Sony Bagi Para Profesional : Sony menghadirkan produk hard disk portabel terbaru yang khusus dirancang untuk para profesional yang memerlukan kinerja hard disk yang cepat dan tangguh.
Sony PSZ Harddisk portabel 1 Hard disk Portabel Tangguh Dari Sony Bagi Para Profesional aksesoris komputer.
Hard disk Portabel Tangguh Dari Sony Bagi Para Profesional
Hard disk portabel dari Sony tersebut hadir dalam piihan SSD dan Hard disk. Versi dengan SSD, Sony PSZ-SA25, telah memiliki kapasitas 256GB. Untuk model hard disk, tersedia Sony PSZ-HA50 dengan kapasitas 500GB dan PSZ-HA1T dengan kapasitas 1TB.
Ketiga hard-disk ini dikemas dalam casing yang dilengkapi fitur peredam benturan, lengkap dengan karet silikon tambahan di bagian luarnya. Dengan kemasannya ini, ketiga hard disk portabel Sony tersebut berhasil meraih sertisifikasi standar militer MIL-STD 810G, IP5X untuk ketahanan debu dan IPX4 untuk ketahanan terhadap cipratan air.
Untuk konektivitas, ketiganya mengandalkan koneksi USB 3.0 dan 2 buat port Fire Wire 800. Melalui port USB 3.0 pengguna dapat memindahkan file dengan kecepatan hingga 400MBps untuk model SSD dan 120MBps untuk model HDD. Dalam dunia nyata, ini berarti pengguna dapat memindahkan file video berukuran 30GB ke SSD hanya dengan waktu sekitar 90 detik lewat port USB 3.0.
Untuk memberi kemudahan bagi penggunanya, Sony juga telah melengkapi ketiganya dengan aplikasi khusus yang berguna untuk mengubah format hard disk ini ke FAT32, HFS+ dan NTFS tanpa perlu aplikasi tambahan.
Sony PSZ-SA25 akan dibanderol dengan harga US$299.99, Sony PSZHA50 dengan harga US$127.99 dan Sony PSZHA1T dengan harga US$173.99. Untuk sementara belum ada info kapan akan tersedia di Indonesia. bila nanti sudah tersedia di indonesia, saya informasikan lagi.
Baca Selengkapnya » Hard-disk Portabel Tangguh Dari Sony Bagi Para Profesional

Begini Cara Kerja Sensor Jari iPhone 5s

Begini Cara Kerja Sensor Jari iPhone 5s : Salah satu fitur inovasi pada telepon seluler iPhone 5S adalah sensor sidik jari pada tombol Home. Sensor ini menggantikan pengisian password atau kata kunci untuk mengaktifkan ponsel maupun berbagai transaksi di toko online iTunes Store.
Sejumlah transaksi yang bisa menggunakan otentifikasi sidik jari ini seperti pembelian aplikasi, lagu, e-book, tayangan televisi, dan film.
Dan untuk menggunakan fitur ini, pengguna tinggal mengaktifkannya. Dengan begitu, pengguna tidak lagi membutuhkan Apple ID password.
Pertama-tama, pengguna tempelkan jempol pada permukaan sensor tombol Home beberapa kali. Ini akan mengaktifkan sensor dan menyimpan berbagai posisi berbeda dari sidik jari untuk akurasi.
Tombol Home ini dilapisi kristal Safire yang berfungsi melindungi sensor sensitif yang bekerja di bagian dalamnya. Cincin logam yang melingkari tombol Home ini akan memberitahukan sensor TouchID untuk merekam permukaan sidik jari.
Sensor akan merekam gambar sidik jari dengan resolusi tinggi. Lalu, sensor ini akan menganalisis dari kiri ke kanan, ke atas ke bawah, hingga melingkar.
Sensor TouchID ini lalu akan memetakan detail-detail halus dari garis-garis sidik jari, yang tidak tampak secara kasat mata.
Semua data ini lalu dienskripsi dengan kode khusus lalu disimpan pada cip prosesor A7. Data ini hanya bisa dibaca oleh algoritma TouchID dan tidak akan diunggah ke server milik Apple atau cadangan di iCloud.

TouchID iPhone 5S Dilirik Ahli Biometrik : Apple menambahkan fitur TouchID atau sensor sidik jari untuk ponsel pintar terbarunya, iPhone 5S. Sekilas, memang teknologi ini diciptakan untuk sistem keamanan khusus pengguna ponsel. TouchID akan merekam sidik jari si pengguna agar bisa tersambung dengan jaringan ke toko online, seperti App Store. Ternyata, langkah Apple "memeluk" fitur sidik jari ini membuat para ahli biometrik melirik fitur ini untuk diadaptasi pada perangkat masa depan. 

“Itu (finger print) benar-benar mendorong biometrik ingin berada di jalur utama,” kata Alan Goode, direktur dari konsultan penelitian Goode Intelligence di Inggris. 

Pihak biometrik tersebut menganggap keamanan dengan sensor sidik jari adalah pembaruan dari PIN dan password sebagai sistem keamanan. Layanan ini sering digunakan untuk keamanan rekening bank, tapi sepertinya tidak bekerja secara maksimal. Banyak PIN dan password keamanan yang diretas dan terkena brute force. Karena nomor sidik jari manusia berbeda-beda, para hacker tidak akan mudah mengakses dan meretas sistem keamanan sensor sidik jari ini. 

Sistem keamanan dengan sidik jari ini dianggap tidak akan mudah diretas karena password’-nya sudah tergabung dalam tubuh si pemilik. Dengan terciptanya TouchID telah membuka langkah para peneliti biometrik untuk mengadaptasi fitur ini agar bisa digunakan ke perangkat lain. Selain sidik jari, rencananya peneliti biometrik dari Goode Intelligence akan coba menggunakan mata, suara, atau bentuk wajah sebagai sistem keamanan baru pada perangkat selanjutnya.

Baca juga mengenai iPhone yang lain.
Baca Selengkapnya » Begini Cara Kerja Sensor Jari iPhone 5s